[Review] Cewek Paling Badung di Sekolah by Enid Blyton – Asal mula Elizabeth dikirim ke Whyteleafe
"Untuk menjadi anak yang baik, kau harus memiliki hati. Hati yang baik.” – Nona Scott
Judul
asli: The
Naughtiest Girl in the School
Judul terjemahan: Cewek Paling Badung di
Sekolah
Seri:
The Naughtiest Girl #1
Pengarang:
Enid
Blyton
Ahli bahasa: Djokolelono
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Terbit:
Cetakan kesepuluh - Juni, 2017
Tebal
buku: 264 halaman
Format:
Paperback
ISBN:
97897922800302
Terhitung dari tahun 2017, ini kali
kedua aku membaca novel karangan Enid Blyton setelah lama penasaran dengan
karyanya. Novel yang kubaca ini masih berkaitan, masih dalam seri yang sama. Saat
itu aku langsung membaca buku keduanya. Tidak masalah, sebab ceritanya ringan
dan mudah untuk diikuti karena bisa dibilang novel ini termasuk ke dalam
Children Literature.
Cewek Paling Badung di Sekolah (The
Naughtiest Girl in the School) bercerita tentang awal mula Elizabeth Allen
bersekolah di sekolah asrama Whyteleafe. Kelakuan badungnya di rumah sudah
sulit untuk ditolerir dan mengirimnya ke Whyteleafe adalah tindakan yang benar.
Elizabeth sendiri awalnya menolak dengan keras bersekolah di sana. Dia mencoba
berbagai cara agar segera dikeluarkan dari sekolah lalu dikirim balik ke rumah.
Apakah upayanya berhasil?
Sekolah asrama Whyteleafe memiliki
gambaran sekolah yang ideal. Di sekolah ini anak-anak berpartisipasi mengelola
sekolah (tentunya dalam porsi yang tidak berlebihan). Aktivitas yang ditawarkan
juga tidak hanya belajar di ruang kelas. Anak-anak difasilitasi untuk
mengembangkan bakat dan minatnya. Aku jadi bertanya-tanya, apakah memang
sekolah asrama disana seperti ini? Aku memang tidak tahu, sih, bagaimana
rasanya bersekolah di asrama. Hanya saja gambaran kehidupan di Whyteleafe mampu
menyenangkan jiwa anak-anak sekaligus membuat mereka lebih berkembang. Mari
kita lihat perkembangannya termasuk apa yang akan Elizabeth lakukan di buku
ketiga dan keempat nanti, hehe.
Alur cerita yang ditawarkan mungkin
sederhana. Konfliknya berkaitan dengan sekolah (guru dan murid dimana kali ini
setara siswa sekolah dasar). Hanya saja, Enid mengemasnya dengan baik. Sedikit
belajar tentang psikologi anak melalui novel ini. Karakter anak-anak lainnya
yang menjadi “teman” Elizabeth di sini juga menarik untuk dinikmati. Salut
untuk pengarang buku anak karena menjelma menjadi anak-anak dengan segala
perasaan dan pikiran mereka yang kemudian ditampilkan dalam sebuah cerita tanpa
harus terasa berlebihan itu tidak mudah.
Singkatnya novel ini mengandung nilai pendidikan
yang bagus. Meski ending-nya dapat ditebak (apalagi sudah baca buku keduanya,
hehe), proses menuju ending itu layak untuk disimak. Ya, lika-likunya gitu.
Dan, ya, sepertinya aku tidak akan berpanjang lebar mengulas novel ini. Selain
karena jarak antara selesai baca dan menulis ulasan ini cukup jauh, aku juga
sedang membereskan banyak hal yang bikin kepala pusing kalau tidak segera
dibereskan. Untuk menutup tulisan ini, kutampilkan beberapa kutipan menarik yang
kutemukan saat membaca novel ini. Syukurlah, saat membacanya aku tidak malas
untuk mengambil post note dan menandai beberapa kutipan menarik tersebut.
Thanks myself, haha. Selamat membaca buku, kawan. :D
Rating:
(3/5) liked it
The Naughtiest Girl series:
#1 Cewek Paling Badung di Sekolah
#2 Sekali Lagi si Paling Badung
#3 Si Badung Jadi Pengawas
#4 Ini Dia si Paling Badung
---------------------------------------------------------------------------------
#1 Cewek Paling Badung di Sekolah
#2 Sekali Lagi si Paling Badung
#3 Si Badung Jadi Pengawas
#4 Ini Dia si Paling Badung
---------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------
“Untuk
menjadi anak yang baik, kau harus memiliki hati. Hati yang baik.” (hal. 13)
“Sungguh
sayang kau memutuskan untuk menjadi anak nakal. Kalau saja kau memberi
kesempatan pada dirimu untuk berkembang secara wajar, maka kau akan jadi anak
yang luar biasa.” (hal. 97)
“Memang,
minta maaf sesuatu yang paling sulit di dunia, tetapi hal kecil ini bisa
membuat suatu perubahan besar. Cobalah. Akan terbukti aku benar.” (hal. 167)
Mantap jiwa... Jd penasaran sama isi bukunya 😭😭😭
ReplyDeleteBaca juga review singkatku kak Review Novel The Host & Review Novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas
Hallo Alister. Buruan ikutan baca seri yg ini yah.
DeleteOh ya aku mau baca postingan kamu, tapi link-nya gak bisa aku klik.