Review The Notting Hill Mystery karya Charles Felix a.k.a. Charles Warren Adams

“Kita tidak boleh lupa bahwa mereka yang hidup dengan menipu orang lain, tidak jarang sebenarnya hanya menipu diri sendiri.” - Henderson

cover/sampul buku Review The Notting Hill Mystery karya Charles Felix aka Charles Warren adams

Judul: The Notting Hill Mystery
Pengarang: Charles Felix
Penerjemah: Lulu Fitri Rahman
Penyunting: Muthia Esfand
Proofreader: Tim Redaksi Visimedia
Penerbit: Visi Media
Terbit: 2012
Tebal buku: 252 halaman
ISBN: 979-065-122-8
ISBN 13: 978-979-065-122-7

Sebenarnya aku tidak pernah bertanya kisah detektif manakah yang pertama kali terbit di dunia. Saat mengetahui faktanya, jadi terasa menarik juga. Aku kira jawabannya antara serial Hercule Poirot karya Agatha Christie atau serial Sherlock Holmes milik Sir Arthur Conan Doyle. Nyatanya, The Notting Hill Mystery telah diklaim sebagai buku detektif modern pertama.

Kisah misteri ini awalnya terbit secara berkala di sebuah majalah mingguan Once A Week pada 1862 dengan judul yang sama yaitu The Notting Hill Mystery. Kehadiran cerita detektif ini mencengangkan pembaca di masa itu karena di tahun-tahun sebelumnya metode penulisan seperti itu belum pernah digunakan. Polemik yang diangkat juga terbilang aneh/tabu yaitu tentang dunia medis, analisis kimia, dan hipnosis.

Boleh dibilang keberadaan novel ini tertutupi oleh kemisteriusan penulisnya. Nama pena yang digunakan adalah Charles Felix. Baru di tahun 2011 atau sekitar 150 tahun kemudian, terungkap sosok di balik nama tersebut. Cerita tentang asal usul buku ini dapat dibaca pada kata pengantar yang terletak di halaman awal. Ternyata bukan cuma isi bukunya saja yang bermuatan misteri. :D

The Notting Hill Mystery berkisah tentang misteri pembunuhan Madame R** serta klaim polis asuransi yang menyertainya. Suaminya yang bernama Baron R** berprofesi sebagai ahli hipnosis dan sangat dicurigai terlibat dengan kasus ini. Pasalnya kematian Madame R** memberikan keuntungan yang besar bagi pria tersebut. Asuransi bernilai ribuan poundsterling itu bisa jatuh ke tangannya secara legal.

Pihak asosiasi asuransi tidak tinggal diam (tentu saja, hehe). Mereka mengutus Ralph Henderson untuk melakukan penyelidikan. Hasilnya (menurut Henderson), kasus ini lumayan rumit serta melibatkan suatu hukum alam yang tidak biasa. Kematian Madame R** tampaknya berhubungan dengan kematian beberapa orang lainnya. Sebuah kisah masa lalu yang menyedihkan juga ikut terkuak.

Apakah memang benar Baron R** telah melakukan tindak penipuan dan pembunuhan yang keji?

Sesuai dengan judulnya, boleh dibilang fiksi ini bergenre misteri. Merujuk pada definisi mystery yang pernah kubahas di postingan sebelumnya, protagonis akan mencari tahu siapa pelakunya dan motif dibalik tindakan kriminal tersebut. Khusus novel ini, lebih kepada pengungkapan pelaku atau whodunit. Sementara sisi motifnya tidak terlalu menjadi fokus.

Ya, pada akhirnya pembaca diajak untuk mencari tahu siapa dalang dibalik kasus tersebut. Penulis tidak memberikan penegasan kecuali samar-samar. Pembaca secara tidak langsung akan menikmati sudut pandang Henderson yang tentunya beropini berdasarkan bukti-bukti yang telah ia kumpulkan.

Bicara tentang hasil penyelidikan Henderson terhadap kasus pembunuhan Madam R**, dengan cara itu pulalah pembaca akan menikmati kisah di buku ini. Berbeda dengan kisah misteri atau detektif lainnya yang pernah kubaca, buku ini disampaikan bukan dalam bentuk untaian bab berisikan deskripsi dan percakapan seperti pada umumnya. Melainkan dalam bentuk hasil penyelidikan berupa lembaran surat, testimoni para saksi, robekan kertas, buku harian dan sebagainya.

Meski disajikan dalam bentuk yang demikian, pembaca khususnya aku pribadi tidak merasa kehilangan minat saat melahap buku ini. Justeru, aku semakin penasaran dan mencoba merangkai keterkaitan antara satu bukti dan lainnya. Semacam pengalaman baru dalam menikmati sebuah novel misteri.

Rasanya pengalaman baca yang menyenangkan ini juga tidak terlepas dari kualitas terjemahan serta proofreader yang menurutku sangat baik. Saat pertama melihat sampulnya yang ternyata not my cup of tea. Lalu nama penerbitnya (karena keterbatasan pengetahuanku) belum aku kenal. Menyusul The Notting Hill Mystery boleh jadi terbilang klasik yang sepertinya lumayan menantang untuk diterjemahkan. Jadi, ya, di awal aku sama sekali tidak berharap bisa mendapatkan pengalaman baca yang positif seperti ini.

Lebih lanjut, buku ini tampaknya ditulis dengan penuh perhitungan. Ada banyak karakter yang terlibat sementara menciptakan satu karakter saja tidak mudah. Di novel ini, detail kepribadian dan tingkat pendidikan setiap karakter tergambar melalui cara mereka menuliskan testimoni ataupun surat yang isinya terkait dengan kasus yang diangkat.

“The Notting Hill Mystery adalah ‘kekacauan’ yang dipersiapkan dengan penuh perhitungan. Pembaca, seperti dalam permainan solitaire, diajak memilih caranya sendiri dalam memecahkan teka-teki yang disajikan.”- The London Review

Secara keseluruhan, buku ini ternyata unik dan menarik. Kisah misteri yang ditampilkan serta cara penyajiannya terbilang tidak biasa, terlebih ketika terbit saat itu. Keunggulan penulis terlihat dari caranya yang berhati-hati alias penuh perhitungan dalam memaparkan alur cerita sehingga bisa diterima dan dicerna oleh pembaca. Kaitan kasus pembunuhan dengan dunia medis, kimia dan hipnosis secara tidak langsung telah mencerminkan kecerdasan sang empunya kisah.

Fakta bahwa sosok Charles Felix yang misterius serta klaim sebagai novel detektif pertama di dunia tentu menjadi nilai tambah tersendiri. Meskipun tanpa kedua hal tersebut, kekuatan cerita di novel ini menurutku sudah terbilang sukses meraih hati pembaca. Intinya, membaca buku ini memberikan pengalaman yang positif serta menyenangkan.

Rating: 4/5 (really liked it)
Kutipan menarik dari buku ini:
“Kita tidak boleh lupa bahwa mereka yang hidup dengan menipu orang lain, tidak jarang sebenarnya hanya menipu diri sendiri.” - hlm.7
“Sudah menjadi pengetahuan universal dapat dikatakan bahwa musuh paling fatal kejahatan adalah kehati-hatian yang berlebihan. - hlm.228

Comments

  1. Keren banget. Awalnya tidak tertarik untuk dibaca, tapi setelah baca review ttg buku ini, jadi benar-benar tertarik untuk membacanya. Terima kasih penulis ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget. Kesan awalnya memang biasa saja. Setelah baca lumayan menarik. Mungkin yang perlu diperhatikan, buku ini termasuk klasik. Latar waktu dan tempat serta suasana kehidupan yang digambarkan penulis pastinya berbeda dengan masa sekarang. Termasuk caranya menuliskan nama-nama karakter/tokoh. Ada banyak karakter dan semoga tidak bingung saat membaca buku ini. ;))

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

7 Alasan Memilih dan Membeli Buku Bacaan

[Review] The Silmarillion by J.R.R Tolkien – Sebuah riwayat yang panjang

[Review] Cewek Paling Badung di Sekolah by Enid Blyton – Asal mula Elizabeth dikirim ke Whyteleafe