Review Buku Asal Usul Kesyirikan di Mekah karya Abunnada

Manusia yang pertama kali menghuni Mekah adalah Bunda Hajar dan putranya, yakni Nabi Ismail 'alahis salam. 

Review Buku Asal Usul Kesyirikan di Mekah karya Abunnada

Judul: Asal Usul Kesyirikan di Mekah
Seri: Jejak Sejarah Nabi Muhammad
Penulis: Abunnada
Penerbit: Pustaka Sawo Kecik
Terbit: 2023
Tebal buku: 112 halaman
Format: Paperback
Genre: Non Fiksi, Sejarah
ISBN: 978-623-92772-4-6

Setiap momen peringatan Maulid Nabi ataupun Isra Miraj di sekolah dulu (ataupun di acara resmi lainnya) acap kali mendengar kalimat kurang lebih seperti ini:

"Dan shalawat serta salam disampaikan untuk Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan (jahiliah) menuju zaman terang benderang."

Kalimat senada terutama kata "jahiliah" juga pernah dijumpai dalam buku teks pelajaran. Bukan berarti kalimat tersebut salah, hanya saja diriku yang belum mendapat kesan, makna serta gambaran yang lebih dalam terkait kondisi masa jahiliah tersebut. 

Jahiliah berarti kebodohan namun dalam bentuk seperti apa? Bagaimana derajat kejahiliahannya? Tidak ada gambaran atau penjelasan mantap yang pernah kutemui.

Dikatakan penduduk Mekah kala itu menyembah berhala dan mengundi dengan anak panah. Lalu informasinya terhenti sampai situ. Rasanya seperti membaca jawaban dalam soal ujian saja, hehe.

Mungkin diriku juga sih yang kurang menggali dan mencari. Akhirnya setelah membaca buku ini, aku mendapat pencerahannya.

Sinopsis Buku Asal Usul Kesyirikan di Mekah

Buku ini merupakan edisi pertama dari seri Jejak Sejarah Nabi Muhammad. Ditulis oleh Abunnada dan diberi judul Asal Usul Kesyirikan di Mekah.

Buku ini berisi 112 halaman yang dilengkapi ilustrasi berwarna menarik di setiap halamannya. Target pembacanya adalah anak usia 9-12 tahun. Oleh karena itu bahasa yang digunakan mudah untuk dicerna.

Sesuai judulnya, buku ini bercerita tentang awal mula kesyirikan muncul di kota Mekah. Dimulai dari bagaimana kota tersebut bisa muncul, tumbuh, dan berkembang. Cerita dari Nabi Ismail yang masih bayi bersama ibunya Siti Hajar yang ditinggalkan Nabi Ibrahim di sebuah lembah tandus yaitu Mekah.

Air Zam Zam muncul sebagai bagian mukjizat Nabi Ismail. Perlahan kota Mekah mulai ramai disinggahi dan ditempati beragam suku di jazirah Arab. Dari tempat tandus bisa berubah demikian maju dan hidup.

Awalnya penduduk Mekah yang mengikuti agama yang diajarkan Nabi Ibrahim yaitu tidaklah menyembah berhala. Mereka menyembah Allah SWT. Namun seiring waktu berlalu, orang-orang mulai lupa akan ajaran ini. Diiringi pula dengan kedatangan berhala pertama di Mekah.

Siapakah yang membawa berhala pertama ke Mekah? Apa yang menyebabkannya? Bagaimana akhirnya bisa penduduk Mekah dan sekitarnya terpengaruh dan tersesat?

Lama kelamaan mereka berada dalam masa kebodohan atau jahiliah. Salah satu contohnya bukan hanya berhala yang disembah. Bahkan pada saat itu bisa menyembah gundukan tanah yang dibuat sendiri. Berhala mereka pun bisa diganti-ganti.

Abu Raja’ Al-’Utharidiy radiyallahu’anhu mengenang masa-masa kesesatannya. Katanya, “Kami dahulu menyembah batu. Kalau kami temukan ada batu yang lebih bagus, kami ambil. Lalu batu itu kami sembah. Sedangkan batu lama yang kami sembah, kami buang.”

Poin Menarik Buku Asal Usul Kesyirikan di Mekah

Ada banyak catatan kaki yang tertera di buku ini. Penulis tampaknya melakukan riset dan apa yang ditulis memang memiliki sumber yang jelas sehingga cerita sejarah yang disajikan bisa dinilai valid.

Catatan kaki tersebut tidak hanya berkaitan dengan teks buku, beberapa ilustrasi pelengkap yang penting seperti bentuk berhala dsb juga memiliki sumber rujukannya. Jadi tidak asal gambar saja. 

Ada dua bagian cerita yang menurutku menarik. Pertama tentang berhala pertama yang dibawa ke Mekah dan siapa yang membawanya. Kedatangan berhala tersebut boleh jadi merupakan pemicu terbesar tersesatnya penduduk Mekah yang kemudian berpengaruh pada daerah sekitarnya.

Kebetulan disertakan ilustrasi juga sehingga bisa tergambar dengan lebih jelas bentuk berhala yang dimaksud. Sungguh aku menjadi gemetar saat ada kutipan hadits yang menyatakan hukuman untuk orang tersebut di akhirat.

Cerita kedua yang juga menarik adalah tentang berhala Al-Latta, Al-’Uzza, dan Manah. Bukan sekedar nama dan bentuk saja melainkan latar belakang kemunculannya termasuk apa dan siapa yang menjadi inspirasinya. Salah satu diantaranya cukup menyeramkan. Bagian ini bisa dibaca menjelang halaman terakhir buku.

Lebih lanjut, kesyirikan yang berkembang kala itu makin menjadi. Selain menyembah berhala, ada pula takhayul dan tradisi sesat lainnya. Jika hidup pada masa itu pasti sangat sulit untuk menghindarinya. Perjuangan Nabi Muhammad untuk mengeluarkan kita dari kebodohan tersebut sungguh sangat luar biasa.

Kesimpulan Ulasan Buku Asal Usul Kesyirikan di Mekah

Meski target pembacanya adalah anak-anak, namun diriku yang masih awam dengan sejarah Islam seperti ini menjadi nyaman membacanya. Bahasa yang mudah dicerna dengan alur serta pilihan kata yang entah bagaimana bisa membuat membaca buku ini mengasyikan.

Membaca buku ini tidak membosankan sebab penuh dengan ilustrasi warna warni. Dengan waktu yang terbatas sebab kudu menunggu anak tidur dulu, aku bisa menyelesaikannya dalam tiga hari. Dengan segala keterbatasan yang dipunya, membaca buku ini terasa tidak mengecewakan.

Jika tertarik dengan sejarah Islam yang disajikan dengan menarik dan mengena, buku ini bisa dijadikan pilihan. Cerita sejarah di buku ini berhenti pada masa jahiliah. Nabi Muhammad SAW belum dilahirkan.

Semoga segera ada kelanjutannya. Pengen koleksi lengkap. Mana tahu masih awet sampai anakku nanti bisa baca sendiri.

Comments

  1. Keren nih bukunya jadi anak2 tahu apa yang terjadi di mekkah dahulu kala. Pengetahuan yang menarik untuk anak2 ditengah gempuran pop culture.

    ReplyDelete
  2. Wah, bisa aku beli buat anak2 asuhku

    ReplyDelete
  3. Penasaran 😍. Cerita seperti ini biasanya disukai anak2ku juga mba. Dan jadi lebih gampang menjelaskan kepada mereka nanti tentang hal2 yg terjadi di masa Rasulullah dulu, terkait berhala dan lainnya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

7 Alasan Memilih dan Membeli Buku Bacaan

[Review] The Silmarillion by J.R.R Tolkien – Sebuah riwayat yang panjang

[Review] Cewek Paling Badung di Sekolah by Enid Blyton – Asal mula Elizabeth dikirim ke Whyteleafe