[Review] The Lucky One by Nicholas Sparks
“Why did you come here? | To find
you.”
Judul
asli: The Lucky One
Judul
terjemahan: Keberuntungan
Pengarang:
Nicholas
Spark
Alih bahasa: Lanny Murtihardjana
Desain
sampul: Eduard Iwan Mangopang
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Terbit:
2016
Tebal
buku: 480 halaman
Format:
Paperback
Genre:
Romance
ISBN:
9786020325460
Tiga
kali berturut-turut menuntaskan novel bermuatan thriller & mystery di bulan Maret lalu. Sebagai penutup dan
pembeda rasa, aku mengambil sebuah novel percintaan dari penulis yang baru
pertama kali ini aku nikmati karyanya: Nicholas Spark. Beberapa novel
karangannya, termasuk The Lucky One,
telah diadaptasi ke layar lebar.
Logan
Thibault berjalan kaki dari Colorado ke North Carolina (sekitar 2.000 km) ditemani
oleh anjingnya yang cerdas, Zeus, demi menemukan seorang perempuan di dalam
foto. Ia menemukan foto tersebut saat bertugas di Irak. Situasi perang dan
berbagai kejadian setelahnya membuat dirinya percaya bahwa foto tersebut
membawa keberuntungan.
Di
sisi lain Beth telah bercerai dari Keith selama sepuluh tahun (kalau tidak
salah, aku tidak mengecek ulang, hehe). Ia tinggal bersama Nana (neneknya) dan
memiliki hak asuh atas Ben, anak mereka satu-satunya. Beth sebenarnya memiliki
seorang adik bernama Drake. Namun adiknya tersebut telah gugur saat perang di
Irak.
Apakah
Beth merupakan gadis di dalam foto tersebut? Benarkah foto itu membawa
keberuntungan karena menyelamatkan Logan berkali-kali dari maut? Lalu ada
masalah apa antara Keith dan Logan?
Novel
ini menggunakan tiga karakter sebagai fokus cerita yaitu Keith, Beth dan Logan.
Jadi kita bisa melihat dari tiga sudut pandang. Ini memudahkan pembaca untuk
memahami watak para karakter utama tersebut seiring cerita digulirkan. Meski
demikian, ada kalanya aku merasa lelah membaca paragraf-paragraf di novel ini.
Ketika
membaca kisah percintaan seperti ini, aku memang tidak pernah memasang harapan
yang tinggi. Bukan karena kebanyakan novel percintaan itu kurang bagus. Hanya
saja aku jarang menemukan yang sesuai dengan seleraku. Beberapa novel
percintaan yang kubaca memiliki tipe yang hampir mirip misalnya tentang
penggambaran karakter di dalamnya. Seseorang atau pasangan di dalam novel
percintaan tersebut seringnya memiliki sifat, karir hingga paras yang ideal
atau paling tidak mendekati ideal.
Karakter
Beth di novel ini digambarkan sebagai seorang ibu yang bertanggungjawab dan
cucu yang berbakti. Ia bekerja sebagai seorang guru TK serta memiliki wajah dan
sifat yang rupawan. Logan pun tidak kalah menariknya. Marinir yang tiga kali
bertugas di zona perang, atletis, memiliki hewan peliharaan yang setia, calon
ayah yang baik dengan segudang keahlian positif lainnya. Entah mengapa hal-hal
seperti ini terasa tipikal dan kurang bisa kunikmati.
Dalam
kasusku, membaca novel percintaan dapat menjadi alternatif yang menyegarkan.
Kebetulan aku memang pembaca lintas genre. Ini kali pertama membaca karangan
Nicholas Spark. Aku belum merasa terkesan. Apakah yang versi filmnya lebih menarik?
Namun setidaknya rasa penasaran akan karyanya terobati. Satu buku di timbunan pun
tuntas.
Rating: (2.7/5) it was okay
Comments
Post a Comment