[Review] Maybe Not by Colleen Hoover – Tentang Warren dan Bridgette
Kurasa kau sedang menginjak-injak
hatiku, Bridgette.
Judul
asli: Maybe
Not
Judul
terjemahan: Mungkin Tidak
Pengarang:
Colleen
Hoover
Penerjemah: Shandy Tan
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Terbit:
Cetakan pertama, 2016
Tebal
buku: 192 halaman
Format:
Paperback
Genre:
Contemporary Romance
ISBN:
9786020326429
Merujuk kepada KBBI, novella adalah
kisah rekaan atau prosa yang lebih panjang dan kompleks daripada cerpen (cerita
pendek) namun tidak lebih panjang daripada novel. Biasanya menyangkut satu
peristiwa atau keadaan tertentu. Lebih jauh, menurut SFWA jumlah katanya
sekitar 17.500 - 40.000 kata. Dan Maybe
Not ini adalah novella dari Maybe Someday. Bisa dikatakan sebagai buku pelengkap dari roman kontemporer
karangan Colleen Hoover (CoHo).
Maybe
Not
tidak berfokus pada kisah cinta antara Ridge dan Sydney. Buku ini lebih
mengenai Warren dan Bridgette. Siapa Bridgette? Bagaimana masa lalunya? Bagaimana
Bridgette bisa menjadi penghuni apartemen tersebut? Mengapa Warren kecanduan
menonton film biru? Ya, sebagian besar bercerita seperti apa sebenarnya
hubungan kedua orang tersebut dibalik sapaan manis Warren setiap pagi yang
selalu dibalas dengan ketus oleh Bridgette. Ada beberapa adegan penting di Maybe Someday yang kembali di ulang di Maybe Not. Tidak banyak, tetapi ada. Kebetulan
aku membaca berurutan atau memulai dari novelnya dulu. Jadi lebih mudah
menikmati novellanya sekaligus melihat adegan tersebut dari sudut pandang yang
berbeda.
Novella ini berisi sekitar 192 halaman.
Aku menamatkannya dalam sehari. Ah, rasanya menyenangkan juga bila sesekali
menghabiskan waktu hanya untuk membaca. Dan aku memilih novella ini. Selain
tipis, harum kertasnya semerbak. Mungkin itulah mengapa aku menyukai buku yang
bersegel. #okskipajabagianini #hehe.
Yap, kisah Warren & Bridgette memang
tidak diceritakan sedalam Ridge dan Sydney. Sekali lagi karena ini merupaka
novella. #dijitak. Kisah mereka baru merupakan permulaan. Konfliknya kebanyakan
berfokus kepada diri mereka sendiri dan diceritakan melalui sudut pandang
Warren saja.
Ada bagian yang menyenangkan untuk
dibaca. Misalnya, di novella ini ada diceritakan sedikit mengenai masa lalu
keluarga Ridge dan adiknya Brennan. Pun begitu dengan kehangatan keluarga
Warren. Aku paling suka dengan adegan pura-pura mati keponakannya itu. bagian
tersebut enak dibaca dan bikin senyum-senyum. Namun ada juga bagian yang
mengesalkan yang hampir membuatku untuk skip membaca. Hampir namun tidak
kulakukan. Aku hanya mempercepat saja membaca bagian tersebut. Mau tahu bagian
tentang apa?
Jawabannya adalah bagian mengenai isi kepala
Warren yang tentang itu. Agak mengesalkan ketika isi pikiran Warren hanya itu
ke itu. Dan beberapa kali ada adegan dewasanya yang bagiku terkesan repetitif.
Itu, itulah yang dituturkan ketika Warren melihat Bridgette pertama kali.
Kemudian itu saja yang terbayang di kepalanya. Itu, itulah. Tahu kan maksudku
dengan “itu”? Dan mungkin itulah mengapa kaver depan novel ini bergambar tempat
tidur.
Baiklah, reviewku kali ini agak kurang
fokus. Sepertinya ada pengulangan di beberapa bagian. Sebelum makin tidak
fokus, aku akan mengakhirinya di paragraf ini. Jika kalian menyukai Maybe
Someday tidak ada salahnya ikutan membaca Maybe Not ini. Kisah pelengkap ini
membantu mengetahui masa lalu Warren-Ridge-Brennan sekaligus melihat bagaimana
kisah cinta Bridgette dan Warren. Ah, ya, masa lalu Bridgette sehingga dia
tumbuh menjadi gadis yang berkarakter unik juga diungkap di sini. Dan sejauh
ini aku masih menyukai tulisan CoHo.
Submitted
to:
P.S. Silakan baca review Maybe Someday dengan klik di sini
Comments
Post a Comment