Wishlist: August 2017
Book Wishlist - Whoa!
Seharusnya postingan ini sudah terbit di bulan Agustus lalu. Sayangnya ternyata
masih ada hal-hal yang harus kukerjakan sehingga telat (telat sampai Oktober
-__-). Meski demikian, aku masih keukeuh
untuk tetap memposting daftar-daftar buku yang aku inginkan ini, hehe.
Bicara soal wishlist, sama halnya dengan timbunan, susah sekali dibendung. Ada
saja buku-buku (baik terbitan lama maupun terbaru) yang rasanya ingin segera
kubaca dan koleksi. Apalagi jika semakin sering melihat postingan para
Bookstagrammer, haduh, susah cakaplah jadinya.
Untuk wishlist (yang seharusnya terbit) Agustus, ada sepuluh buku yang
kuharap bisa kubaca. Mengapa hanya sepuluh buku? Ya, itu, seperti yang kubilang
sebelumnya, sebenarnya banyak, namun untuk proyek wishlist ini, setiap postingannya memang kubatasi untuk membahas
sepuluh buku saja. Sementara sisanya, ada kucatat di dalam Bookish Journal-ku. Kesepuluh buku ini memiliki tingkat keinginan
yang (bisa dikatan) lebih tinggi dari beberapa buku lainnya. Dan buku-buku
tersebut random (tanpa kriteria khusus) sesuai yang kumau saja, hehe. Baiklah,
berikut kesepuluh buku tersebut, selamat menikmati.
The Golem and the Jinni by Helen Wecker
Aku telah melihat buku ini sejak setahun
yang lalu melalui resensi yang ditulis oleh mba Alvina (Mari Ngomongin Buku). Sempat ragu-ragu awalnya apakah memang ingin membaca buku
ini. Namun semakin dilihat dan dipikir, aku jadi semakin tertarik. Dimulai dari
kavernya yang biru unyu (tipe lemah sama kaver bagus). Suasana di kavernya
manis dengan sentuhan warna biru yang membuatnya tidak terlihat kanak-kanak
melainkan elegan #halah. Selain itu buku ini juga termasuk gendut alias tebal
yang membuat aku makin penasaran. Apalagi jalan ceritanya dan unsur fantasi,
membuatku semakin tertarik. Ya, semoga suatu saat ini terwujud. :D
Demian by Herman Hesse
Seingatku, awal Januari 2017 lalu aku
melihat buku ini terpajang di rak sebuah toko buku. Saat itu ada promo harga yang
menggiurkan dari toko buku tersebut. Aku hampir memanfaatkan promo tersebut
untuk membeli buku ini. Sampulnya yang berwarna cokelat plus ilustrasi sayap
malaikat, saat itu cukup menarik hati. Namun masih aku kesampingkan. Belakangan
aku baru menyadari jika buku ini (padahal telah dikutip di sampulnya) pernah memenangkan
nobel sastra. Jadilah semakin ingin punya eh baca. :D
The Tale of the Rose (Consuelo de Saint Exupery)
Ada yang pernah membaca Le Petit Prince? Buku tersebut berkisah
tentang seorang Pangeran cilik yang melakukan perjalanan antariksa alias antar-planet.
Ia meninggalkan planetnya dan sekuntum bunga mawar yang telah dirawatnya dengan
penuh kasih sayang. Ia mengunjungi beberapa planet hingga sampai ke planet Bumi
(baca reviewnya di sini). Nah, bisa
dibilang, The Tale of the Rose
meupakan buku yang masih berhubungan dengan Le
Petit Prince. Buku ini termasuk nonfiksi dan mengungkap siapakah sosok di
balik kiasan “bunga mawar” pada kisah Le
Petit Prince. Aku tertarik ingin membaca The Tale of the Rose karena kisah Le Petit Prince sangat membekas dan menarik sekali untuk dibaca.
Red Rising Series by Pierce Brown
Ukuran buku Red Rising karya Pierce
Brown yang diterbitkan oleh GPU lebih besar daripada ukuran buku kebanyakan. Background kavernya yang hitan disertai
ilustrasi sayap membuatnya tampak menonjol. Kisahnya sendiri berbau dystopia
(menurutku) dimana dunia dihuni oleh dua golongan yaitu Merah dan Emas. Ada
tiga seri yang sepertinya telah diterjemahkan. Pengen sekali lah membaca dan
mengoleksi buku ini.
Lockwood & Co series by Jonathan Straud
Kali pertama mengetahui seri buku ini melalui
feed di Instagram. Awal mulanya buku
ini sekilas mengingatkanku dengan seri Scooby Doo
dan Ghost Buster. Ya, seputar kelompok remaja yang mencoba memecahkan misteri
mengenai hantu. Namun ketika membaca beberapa reviewnya, kisahnya tampak lebih
menarik dan banyak reviewer yang memberi nilai tinggi. Aku menjadi tertarik,
hehe.
Happy Little Soul by Retno Hening Palupi
Ahay!
Dari beberapa daftar wishlist yang
pernah kubuat, aku lebih banyak menginginkan buku-buku fiksi. Namun kali ini,
memang ada beberapa buku nonfiksi yang menarik hatiku. Selain The Tale of the Rose di atas, aku juga
tertarik untuk membaca Happy Little Soul.
Buku bertemakan parenting ini ditulis oleh Retno Hening atau yang akrab
dipanggil dengan sebutan Ibuukk oleh anak perempuannya yang manis yaitu Kirana.
Haha, yap, dari Instagramlah kali pertama aku mengenal Kirana. Tingkah anak itu bikin gemes dan kagum. Ia tumbuh menjadi
anak baik yang penyayang dan sopan. Aku sungguh penasaran bagaimana Ibuk bisa
mendidik Kirana sedemikian rupa. Silakan kalian kepoin IGnya. Mungkin nanti
teman-teman juga akan ikut penasaran ingin membaca buku ini.
Rahwana by Anand Neelakantan
Aku belum pernah membaca tulisan Anand
Neelakantan sebelumnya. Aku pun belum mencari info tentang penulis Rahwana ini.
Sekilas, jika menebak dari namanya, kemungkinan ia berasal dari India. Terlepas
dari hal tersebut, judul dan kisah bukunya yang lebih menarik perhatianku. Ini
tentang sisi lain seorang Rahwana. Ada beberapa bagian dari Ramayana yang
diubah semisal kerajaan yang termasyur disitu adalah kerajaan yang Rahwana
pimpin. Sepertinya memang Rahwana menjadi protagonist di sini. Jika ada
kesempatan, aku ingin membaca buku ini.
Nimona by Noelle Stevenson
Awalnya sederhana, aku ingin membaca dan
mengoleksi Nimona karena ini novel grafis. Aku penasaran mencicipi novel
grafis. Lebih lanjut, ada banyak review positif mengenai Nimona. Di dalam buku
ini pun Nimona bukanlah seorang heroine melainkan villain. Nah, jarang-jarang
kubaca buku yang mengangkat kisah dari sisi Villain-nya. Semoga, semoga,
semoga…
Dunia Sophie by Jostein Gaarder
Perkenalan pertamaku dengan Jostein
Gaarder melalui novelnya yang berjudul Gadis Jeruk. Novel Gaarder identik dengan aroma filsafat. Mungkin karena itu
judul bukunya banyak diawali dengan kata “Dunia”. Selain dunia Sophie ada pula
Dunia Anna. Sebenarnya selain Dunia Anna dan Dunia Sophie, aku rindu untuk
membaca karya Gaarder lainnya. Terlebih sekarang sudah keluar terjemahan dari karyanya
yang lain yaitu The Puppeteer. Nuansa filsafat dan Norwegia memberi sentuhan
berbeda pada buku-buku yang dihasilkan oleh Gaarder.
The Life-Changing Magic of Tidying Up by Marie Kondo
Pernah dengar metode Konmari? Yap, ini
metode yang dicetuskan oleh Marie Kondo asal Jepang. Metode ini cocok
diterapkan jika kamu ingin berberes rumah (baik itu merapikan pakaian, buku,
pernak-pernik, dll). Mari Kondo sendiri memang seorang konsultan di bidang decluttering di negeri Sakura tersebut.
Metodenya beraroma zen dan memastikan bukan hanya satu kali rapi melainkan tetap
rapi untuk seterusnya. Pengen, kan, barang-barang atau koleksi kita bisa
tertata dengan baik dan mudah didapat ketika diperlukan? Buku ini berisikan
tips dan cara menerapkan metode berberes yang Marie Kondo ciptakan. (Lagi)
salah satu buku nonfiksi yang masuk kedalam wishlist-ku.
Yup, itulah kesepuluh buku yang masuk ke
wishlist-ku kali ini. Meskipun telat
posting dua bulan, haha. Semoga saja wishlist-ku itu bisa segera terwujud,
hehe. Bagaimana dengan kalian, teman-teman? Anyway,
selamat membaca buku. :D
Comments
Post a Comment