Nostalgia Masa Kecil Bersama Majalah Bobo Edisi Koleksi Terbatas 50 Tahun

review/ulasan majalah bobo edisi koleksi terbatas 50 tahun

Sudah lupa kapan kali terakhir memegang dan membaca majalah Bobo. Sebagai anak kelahiran tahun 90-an boleh dibilang aku tumbuh bersama majalah ini.

Tahun 2023 lalu majalah Bobo genap berusia 50 tahun. Dalam rangka perayaan usia emas, majalah Bobo mengeluarkan edisi koleksi terbatas dengan sampul yang juga berwarna dominan kuning keemasan. Setelah ikut pra pesan (PO), majalah Bobo edisi khusus ini sampai juga di rumah.

Saatnya Bernostalgia!

Bobo edisi koleksi terbatas 50 tahun ini berisi 50+ cerita terbaik sepanjang masa. Cerita di sini dalam bentuk cergam (cerita bergambar). Ada cergam tentang Keluarga Bobo, Cerita dari Negeri Dongeng, serta Bona dan Rong Rong.

Ada pula cergam yang lebih lawas lagi seperti Pak Janggut, Deni Manusia Ikan, serta Juwita dan Si Sirik. Oh ya tidak ketinggalan seri Paman Kikuk, Husin, dan Asta.

Cergam tersebut ada yang tampak kekuningan. Apalagi yang terbit di tahun-tahun awal (tahun 70-an atau 80-an). Kesan jadul juga terlihat pada desain karakternya. Pokoknya pas banget lah untuk nostalgia, hehe.

1| Keluarga Bobo

cergam keluarga bobo (foto: dok. pribadi) 

Ini sudah seperti cergam wajib. Setiap baca Bobo dulu, cergam ini selalu ada dan terletak di bagian depan. Aku pribadi entah mengapa malah sering baca cergam ini terakhir. Ketika semua halaman lain sudah dibaca baru lompat kembali kesini, haha.

Ada 12 cerita Keluarga Bobo yang disajikan. Beberapa diantaranya pernah kubaca di majalah Bobo yang dulu sempat dikoleksi. Namun yang paling membekas bagiku adalah header-nya.

Desain header cergam ini yang melekat banget. Soalnya dulu suka baca satu per satu nama karakter Keluarga Bobo yang tertera di header tersebut. Terus gambar rumahnya itu, duh, familiar banget. Seiring tahun berganti, tampaknya desain header-nya berubah juga. Tapi favoritku tetap yang itulah. :D

2| Ceritera dari Negeri Dongeng

cergam ceritera dari negeri dongeng (foto: dok. pribadi)

Iya, ingat banget. Judul cergam ini pakai kata "ceritera" bukan "cerita". Hal tersebut yang paling membekas di ingatanku selain tentang kedua tokoh utamanya yaitu Oki dan Nirmala.

Cergam satu ini termasuk favoritku. Mungkin karena pada dasarnya aku suka cerita bertema fantasi. Apalagi seputar dunia peri, kurcaci, tongkat ajaib, dst. Cewek banget, pula tampilannya. Tidak pernah absen baca cergam ini di semua Majalah Bobo yang kupunya.

Ada sepuluh judul yang disajikan. Dimulai dari terbitan tahun 1975 sampai yang terbaru tahun 2016. Kabar baiknya petualangan Oki dan Nirmala di Negeri Dongeng telah dibuat animasinya dan bisa dinikmati di channel Youtube majalah Bobo.

3| Deni Manusia Ikan

cergam deni manusia ikan (foto: dok. pribadi)

Boleh dibilang salah satu cergam lawas. Emak yang sekarang sudah berstatus sebagai nenek, sudah kenal dan pernah baca cergam ini. Tampilannya juga hitam putih. Berbeda dengan cergam lainnya yang telah berwarna.

Sesuai judulnya, cergam ini bercerita tentang Deni. Aslinya manusia namun memiliki selaput di kaki dan mampu bernafas di dalam air seperti ikan.

Waktu kecil pernah selintas membaca cergam ini. Sekedar tahu saja. Barulah di Bobo Edisi Koleksi Terbatas 50 tahun ini paham dan bisa lebih menikmati petualangan Deni dalam mencari kedua orangtuanya. Ada sisipan endingnya juga.

Emak sudah berniat mau ikutan baca. Soalnya beliau juga penasaran. Akhir petualangan Deni Manusia Ikan ini seperti apa.

4| Pak Janggut

cergam pak janggut (foto: dok. pribadi)

Sama halnya seperti cergam Deni Manusia Ikan, cergam Pak Janggut juga termasuk lawas. Goresan gambar dan alur ceritanya juga khas banget. Bagiku membawa aroma tahun 90-an.

Hanya ada satu sisipan cerita Pak Janggut di majalah ini. Judulnya Ketika Memancing. Jujur aku kurang klik dengan alur ceritanya. Kurang paham juga sama cara kerja buntelan milik Pak Janggut itu bagaimana. Meski demikian tokoh Pak Janggut tidak terlihat asing.

5| Juwita dan si Sirik

cergam juwita dan si sirik (foto: dok. pribadi)

Satu lagi cergam lawas yang ada di Bobo Edisi Koleksi Terbatas 50 Tahun. Bukan hanya dari goresan gambar saja, melainkan alur ceritanya juga membawa kesan tempo dulu. Bahkan kata "Juwita" itu saja sudah mengesankan waktu yang lampau, ya, kan?

Ada dua cerita yang disajikan. Pertama tentang sulam menyulam dan kedua tentang latihan bulutangkis. Bisa terasa kesan lawasnya jika dilihat dari suasana dan latar serta terutama alat yang digunakan tokoh di dalam cerita tersebut.

Alat menyulam, raket bulutangkis dari papan triplek, net dadakan dari bambu dan tali jemuran, wkwk. Duh, bikin ingat masa kecil banget.

Di cergam lainnya ada pengenalan karakter. Ada satu halaman yang berisi keterangan setiap karakter yang ada di cergam tersebut. Namun di Juwita dan si Sirik ini, tidak ada.

Aku pernah lihat gambaran tokohnya. Namun sama sekali tidak tahu soal kepribadian dan asal usul mereka. Mengapa berantem mulu, mengapa usil banget si Sirik, mengapa jika ada juwita maka ada pula si Sirik di dekatnya, wkwk.

6| Paman Kikuk, Husin dan Asta

cergam paman kikuk, husin, dan asta (foto: dok. pribadi)

Anakku saat usia 13 bulan lumayan suka sama karakter di cergam ini. Suka dalam arti melihat gambar dan menyebut namanya. Bisa hafal gitu dan paling suka menyebut Asta (ahta).

Sama dengan cergam lainnya, seri ini cukup familiar dan salah satu favoritku. Salah satu cergam yang kunantikan untuk dibaca. Sekarang kembali baca dengan kacamata orang dewasa, jadi merasa aneh sendiri.

Haha, dunia anak-anak memang beda ya. Seperti berada di alternate universe. Segala sesuatu menjadi normal dan mungkin banget untuk terjadi. Sekonyol apapun itu terasa wajar saja. Banyak sekali hal yang terlihat menarik dan menyenangkan hati.

7| Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang

cergam bona gajah kecil berbelalai panjang (foto: dok. pribadi)

Cergam penutup yang selalu muncul di halaman terakhir majalah Bobo. Salah satu cergam yang tidak boleh terlewat. Kudu dibaca, haha.

Karakter di cergam ini khas banget. Seekor gajah yang bersahabat dengan seekor kucing. Dan mereka berdua bisa bicara serta interaksi dengan manusia.

Sampai disitu saja sudah terasa agak aneh. Belum lagi ditambahkan kalau belalai gajah berwarna pink keunguan bernama Bona ini sangat panjang dan multifungsi banget. Lucunya, jiwa dan pikiranku versi anak-anak sangat bisa menerima hal itu, wkwk.

Namun akhirnya aku tahu asal usul gajah Bona. Sayangnya tokoh Rong Rong tidak dibahas. Kucing ini pun sudah diganti dengan tokoh Ola dan ada tambahan tokoh Kaka. Mengapa ya? Adakah pembaca blog ini yang tahu?

Dari Kacamata Pembaca Bobo yang Beranjak Tua

Setelah membaca semua cergam di atas aku merasa salut dengan pengarangnya. Orang dewasa yang telah menciptakan karakter serta alur cerita yang bisa selaras dengan dunia anak.

Soalnya aku sudah merasa sulit untuk masuk ke dunia masa kecil seperti itu lagi. Apalagi menciptakannya. Wah, angkat tangan, deh. Mungkin karena diriku sudah jauh hanyut dalam kompleksitas dunia fana ini, haha.

Intinya membaca dan masuk kembali ke kumpulan cergam anak di majalah Bobo ini membawa suasana yang beda banget. Terasa bebas, ringan, nyaman, solutif, menyenangkan, serta sederhana. Ya, semacam itulah.

Halaman Lainnya

Tidak hanya cergam, ada halaman lainnya. Bobo edisi ini dilengkapi juga dengan banyak trivia. Dimulai dari awal mula munculnya majalah Bobo serta daftar fakta unik selama 50 tahun terbitnya majalah Bobo. Salah satu fakta uniknya, ternyata saat terbit pertama kali harga jualnya 20 perak. Wow!

Dari membaca trivia ini, aku juga baru tahu kalau cikal bakal majalah Bobo adalah halaman harian anak-anak di Harian Kompas. Halaman ini lalu dikembangkan menjadi majalah anak-anak dan bekerja sama dengan majalah Bobo dari Belanda.

Selain itu ada pula informasi tentang keluarga besar Bobo dalam bentuk pohon keluarga dan biodata mereka. Pembaca bisa tahu deh Paman Gembul itu keluarga Bobo dari sisi yang mana, Emak atau Bapak. Lengkap pokoknya dari Kakek, Nenek sampai para sepupu.

Bonus Majalah Bobo

Salah satu hal yang dulu diincar saat membeli majalah adalah bonusnya. Senang sekali kalau ada bonus walaupun kala itu hanya berupa pin-up atau poster seukuran majalah yang dicetak khusus.

Yup, itu terjadi pada masa belum kenal internet. Peredaran gambar belum intens seperti sekarang. Pin-up menjadi sesuatu yang langka, hehe.

Majalah Bobo kali ini juga dilengkapi bonus. Ada bonus stiker (yang diincar oleh ponakan, haha). Bonus lainnya yang juga menyenangkan adalah kesempatan akses gratis e-magazine terbaru selama setahun ke depan dari Grid Network berikut akses Bobo.id bebas iklan. Yaiy!

Ada tata cara pendaftarannya. Tinggal diikuti saja langkah yang diminta. Lalu menunggu verifikasi kurang lebih dua minggu. Ketika menulis postingan ini, majalah gratis tersebut sudah bisa diakses dan dinikmati.

Majalah Bobo Edisi Koleksi 50 Tahun

sampul majalah bobo edisi spesial 50 tahun versi cergam (foto: gramedia.com) 

Saat kabar tentang Bobo Edisi Koleksi Terbatas 50 Tahun ini keluar, aku merasa sangat antusias meski sempat telat ikutan PO pertama. Untungnya ada cetakan ke-2. Akhirnya dengan senang hati melanggar komitmen untuk puasa belanja buku bacaan di tahun ini.

Aku tidak mencari tahu bagaimana isinya. Langsung sat set ikutan pesan saja. Di benakku edisi ini disajikan mirip seperti majalahnya dengan rubrik yang biasanya ada di Bobo.

Aku pun sudah berharap bisa baca dongeng ataupun cerpen khas Bobo. Haha, awam banget lah. Ketahuan belum pernah punya Edisi Koleksi seperti ini dan kurang informasi.

Nah, ketika melihat isinya berupa cergam, ada sedikit perasaan kecewa juga. Salah sendiri sih sebab telah bikin ekspektasi yang ternyata beda, wkwk.

Masih Ada Edisi Spesial Lainnya

Mungkin ini yang namanya pucuk dicinta, ulam pun tiba. Muncul satu kabar baik lainnya. Majalah Bobo kembali menghadirkan edisi koleksi khusus berupa cerita-cerita pendek dan dongeng.
 
sampul majalah bobo edisi spesial 50 tahun versi cerpen & dongeng (foto: goodreads)

Majalah Bobo Edisi Koleksi 50 Tahun Cerpen dan Dongeng ini hadir dengan cover merah cantik. Edisi ini punya 100 halaman juga dengan isi berupa 50 cerpen dan dongeng. Dilengkapi dengan ilustrasi pula.

Akhirnya kembali batal puasa belanja buku. Aku sudah pesan Edisi Koleksi ini, hihi. Can't wait! Kalau tidak ada halangan serta waktu mendukung, aku ingin tuliskan ulasannya juga setelah tuntas dibaca.

Comments

  1. Dulu waktu masih suka beli majalah tiap minggu bersama bapak, pasti curi-curi tanya majalah bobo yang sudah dibuka sebagai preview oleh pemilik lapak. Sementara bapak bertanya tentang majalah bola terbaru minggu itu, saya pasti sibuk mecari majalan Bobo yang dibuka atau tidak terjual edisi sebelumnya.

    Waktu itu, selalu ingin membeli satu majalah Bobo karena suka dengan isinya. Sayangnya, waktu itu tidak bisa membeli setiap saat karena harus menyisihkan uang terlebih dahulu sisa uang saku sekolah.

    ReplyDelete
  2. Dari sekian banyak cergam di atas, cuma deni si manusia ikan yg aku ga sempet baca mba. Waktu itu blm langganan. Tapi lainnya aku udah baca semua. Paling fav pastinya pak janggut 😍.

    Ini nyeseel ih ga beli bobo eds spesial iniii. Masih ada ga yaaa. Jd pengeeen 😖😄😄

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

7 Alasan Memilih dan Membeli Buku Bacaan

[Review] The Silmarillion by J.R.R Tolkien – Sebuah riwayat yang panjang

[Review] Cewek Paling Badung di Sekolah by Enid Blyton – Asal mula Elizabeth dikirim ke Whyteleafe