Haul & Wrap Up: January - February 2021

Seperti biasa, setiap dua bulan sekali akan ada daftar timbunan baru dan/atau rekapan dari buku-buku yang telah kubaca. Sesuai dengan judul postingan ini, seharusnya tayang di akhir Februari lalu. Intinya postingan ini telat sih dari jadwal yang telah kutentukan sendiri.


Baiklah langsung saja. Selama dua bulan lalu, ada dua buku baru yang merupakan kado ultah dari suami. Menyusul dua buku lainnya yang berhasil aku tuntaskan. Berikut rinciannya.

Book Haul

Kedua buku ini dibeli di toko yang sama secara daring. Jadi keduanya datang di satu paket yang sama. Aku tidak menduga kalau ukuran salah satunya lebih besar dari ukuran novel pada umumnya. Bisa menebak buku mana yang kumaksud? :D

instagram @kikioread

Memoirs of a Geisha karya Arthur Golden

Bisa dibilang ini salah satu buku yang tidak kupedulikan nama penulisnya. Aku memilih buku ini karena judulnya. Rangkaian kata di judul tersebut terasa sangat familiar. Sepertinya pernah kudengar sewaktu kecil dulu di televisi atau pernah kubaca di majalah.

Menurut Wikipedia, memoar merupakan kenang-kenangan yang menyerupai autobiografi dengan menekankan pendapat, kesan dan tanggapan pencerita atas peristiwa-peristiwa yang dialami serta tokoh-tokoh yang berhubungan dengannya. Seluk-beluk sejarah dalam memoar tidak mutlak benar

Memoirs of a Geisha ini mengangkat kisah tentang seorang gadis bermata biru-kelabu yang dijual ibunya ke sebuah rumah geisha. Gadis bernama Sayuri tersebut sempat kabur namun akhirnya dia berubah pikiran dan malah bertekad menjadi seorang geisha. Apa penyebabnya? Baiklah, nanti akan kubaca, hehe.

Tiba Sebelum Berangkat karya Faisal Odang

Beberapa kali melihat sampul novel ini di Instagram dan aku selalu terkecoh. Sekilas desain gambarnya tampak seperti jejeran punggung buku. Ternyata, ya tentu bukan lah. :D

Dari beberapa ulasan terkait novel ini yang pernah kubaca, Tiba Sebelum Berangkat tampaknya mengandung unsur kearifan lokal dan fiksi sejarah. Kedua hal tersebut membuatku jadi semakin penasaran untuk segera membacanya. Rasanya belum pernah membaca novel bertemakan historical fiction lokal Indonesia.

Reading Wrap Up

Kedua bacaanku ini merupakan karya dari penulis luar negeri yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Satu berasal dari Korea Selatan dan lainnya dari Rusia.

Kim Ji-Yeong, Lahir tahun 1982 karya Cho Nam-Joo

Bukunya tipis namun aku sering mengelak untuk menuntaskannya. Selain karena segelnya yang rapi jali (aku suka sayang membuka segel buku yang rapi gitu), aku juga sedikit waspada dengan isi di dalamnya.

Buku ini mengangkat kisah kehidupan Kim Ji-Yeong mulai dari ia dilahirkan hingga dewasa (bekerja, menikah, mempunyai anak). Lika liku hidup yang dilaluinya memuat banyak adegan dimana hak-hak perempuan sering diabaikan.

Budaya patriarki yang sangat kental di negaranya tersebut telah menyudutkan kaum perempuan sedemikian rupa. Penulis juga menyisipkan banyak catatan kaki sebagai data pendukung bahwa perlakuan tidak adil terhadap perempuan dan beberapa diantaranya bahkan terasa konyol itu benar adanya.

Aku merasa waspada dengan isi buku ini karena aku tahu akan ada emosi yang sangat dalam menerpaku saat menikmatinya. Beberapa adegan hidup Ji-Yeong terasa dekat dan aku merasa mengalaminya. Tidak salah jika di akhir buku, ada ulasan yang mengatakan kalau:
Kim Ji-Yeong hidup dalam diri setiap wanita - hlm.180

3 Tahun karya Anton Chekov

Novel klasik dari sastrawan Rusia ini berhasil kusantap menjelang akhir Februari lalu. Sedikit terburu-buru karena aku ingin segera menyelesaikannya sebelum pulkam ke tanah kelahiran.

Novel ini bercerita tentang kehidupan Alexei dan Yulia. Kehidupan dan latar belakang mereka sejak sebelum menikah hingga sampai tiga tahun menjalani kehidupan bersama mengarungi biduk rumah tangga. #tsahh

Terselip juga kisah kehidupan masyarakat Rusia kala itu di sekitar tahun 1800an. Diantaranya tentang bagaimana cara seorang pemilik pabrik memperlakukan anak buahnya. Nuansa latar novel ini menarik juga untuk dinikmati.

Penutup

Itulah daftar book haul dan reading wrap up selama Januari dan Februari. Kedua buku yang telah selesai kubaca itu belum juga kubuat ulasannya. Sepertinya menyusul saja nanti karena saat ini aku memutuskan untuk membaca tbr yang ada di rumah ini dulu. Mudah-mudahan selama di sini bahan bacaanku yang berbaris rapi itu bisa banyak yang berkurang. :D

Comments

  1. Baca buku Kim Ji-Yeong ini memang buat emosi sendiri ya :') Aku sempat menonton film adaptasi buku ini di bioskop beberapa tahun lalu. Filmnya mengharukan sekali! Sampai menangis dibuatnya. Film ini recommended sih kalau ragu ingin menonton filmnya atau tidak .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyya kak. Awalnya "ok..ok..gpp" lama2 "boom" meledak emosi dibuatnya. :')

      Apalagi saat Ji-Yeong ke taman sambil minum kopi. Terus ada dua orang julid seenaknya menghakimi. Padahal mereka gak tahu apapun tentang hidup Ji-Yeong. Tidak pernah bertegur sapa bahkan nama pun gak tau. Malah menghakimi atas dasar kejulidan dan gender. ih gemesss deh rasanya kak.

      Siip kak. Makasih rekomendasi KDrama nya. Kudu siap tissu nih kalau nonton nanti, :')

      Delete
  2. Kim Jin Young masih ada di dalam daftar TBR. Kupun melihat banyak review yang bilang buku ini bagus dan cukup emosional. Jadi aku mikir harus nyiapin hati dulu kayanya biar enggak ambyar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul kak Alena. Sudah disiapkan pun, boleh jadi masih sulit menjaga biar gak ambyar. Mungkin karena ceritanya terasa lekat dengan kehidupan nyata pembacanya (terutama pembaca perempuan). Penulisnya juga ada menyisipkan referensi sebagai catatan kaki. Selamat membaca nanti kak. :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

7 Alasan Memilih dan Membeli Buku Bacaan

[Review] The Silmarillion by J.R.R Tolkien – Sebuah riwayat yang panjang

[Review] Cewek Paling Badung di Sekolah by Enid Blyton – Asal mula Elizabeth dikirim ke Whyteleafe