[Review] Le Petit Prince by Saint-Exupery – Perenungan sederhana tentang kehidupan
Apabila
suatu keajaiban terlalu memukau, kita tidak berani membantah.
Judul
asli: Le Petit Prince
Judul
terjemahan: Pangeran Cilik
Pengarang:
Antoine
De Saint-Exupery
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Terbit:
Cetakan ketujuh, Desember 2016
Tebal
buku: 120 halaman
Format:
Paperback
Genre:
Classic Literature
ISBN:
978-602-03-2341-1
Ini berawal dari keisengan tahun lalu.
Untuk membuat blog bukuku semakin menarik, kuputuskan untuk membuat post
bulanan yang berisi daftar buku-buku yang kuharapkan (wishlist book). Saat itu,
January 2016, aku menginginkan buku The
Little Princess karangan Frances Hodgson Burnett. Dan dengan iseng, aku
memasukkan juga judul Le Petit Prince dimana alasannya agar jadi pasangan buku
The Little Princess-nya. (klik di sini)
Beberapa waktu setelahnya, aku semakin
sering menjumpai review tentang Le Petit Prince-buku yang telah dicetak ulang
berulang kali dan diterjemahkan hampir di seluruh dunia ini. Pikiranku semakin
terbuka bahwa pasti ada sesuatu yang spesial pada Le Petit Prince. Banyak
review yang kubaca bernada positif dan buku ini mampu menggugah jiwa mereka.
Dan seperti si Penerbang yang tiba-tiba di tengah gurun tandus didatangi oleh
si Pangeran Cilik, buku dengan cover putih dan ilustrasi menarik ini muncul
dalam jangkauan mataku saat menyusuri tumpukan buku di Gramedia waktu itu. Menampakkan
dirinya tanpa aku harapkan untuk bertemu di hari itu.
Ekspektasiku akan Le Petit Prince
lumayan besar. Aku menyiapkan diri untuk larut di dalamnya sambil membuktikan
perkataan positif di review tentangnya #halah. Wangi kertasnya menyeruak
setelah segelnya kubuka (and I love it, a
lot!). Satu hal yang membuat terkejut adalah buku setebal 120 halaman ini
dilengkapi dengan ilustrasi berwarna yang digoreskan langsung oleh
pengarangnya. Hal ini semakin membuat buku ini menarik dimataku. Aww…
Aku mulai membacanya di sebuah warung
bakso sambil menunggu Ez dan pesananku datang. Seingatku, bagian pertama yang
kubaca adalah halaman persembahan. Dan aku menjadi semakin yakin jika buku ini
menakjubkan. Kata-kata di dalam halaman tersebut bukan sebuah nama ataupun quote
melainkan sebuah paragraf yang membius. Pembukaan yang epic!
Le Petit Prince sendiri bercerita
tentang seorang Pangeran Cilik yang berasal dari asteroid/planet kecil. Dia
berkeliling ke planet lainnya untuk mencari kesibukan dan pengalaman. Planet
ketujuh yang dikunjunginya adalah Planet Bumi. Disana dia bertemu dengan
manusia atau si Penerbang (aku/tanpa nama). Pesawat orang tersebut rusak dan
membuatnya terdampar di gurun tersebut. Pengeran Cilik menemaninya selama
memperbaiki pesawat dan mereka saling bertukar cerita. Pangeran Cilik suka
bertanya namun tidak suka menjawab pertanyaan. Si Penerbang mencoba merangkai
apa yang Pangeran Cilik katakan dan ceritakan–yang tentunya bercerita hanya
atas kemauannya sendiri.
Keseluruhan cerita berdasarkan sudut
pandang si penerbang tersebut. Perjumpaan mereka yang aneh sangat berkesan. Yang
bisa kita ketahui adalah pangeran ini telah mengunjungi 6 planet sebelum Bumi
dan setiap planet yang dikunjunginya berbeda-beda serta aneh plus hanya dihuni
oleh seorang saja. Sama halnya dengan planet si Pangeran Cilik yang begitu
kecil dan penghuninya hanya dirinya sendiri plus setangkai bunga yang dijaganya
dengan sebaik mungkin serta yang dirindukannya ketika dia berada dalam
perjalanannya.
“Sekali
peristiwa, ada Pangeran Cilik yang berdiam di sebuah planet yang hampir tidak
lebih besar dari dirinya sendiri dan yang memerlukan kawan…” (hal. 22)
Tapi
bunga yang satu itu tumbuh pada suatu hari dari benih yang datang entah dari
mana, dan Pangeran Cilik dengan hati-hati mengawasi tangkai itu, yang berbeda
dari tangkai lain. (hal.36)
Planet
kelima sangat aneh. Itu yang terkecil di antara semua planet. Tempatnya pas
untuk sebuah lentera jalan dan seorang penyulut lentera. (hal. 59)
Buku ini membuatku penasaran dan mencoba
menganalisis. Ada banyak kiasan di dalamnya dan aku merasa ada arti yang lebih
dalam dari sekedar cerita yang disampaikan buku ini. Misalnya saja tentang
planet-planet yang dikunjungi oleh sang Pangeran. Aku jadi berpikir bahwa besar
planet tersebut adalah lambang dari besar atau kecilnya pemikiran seseorang.
Contohnya planet kelima yang dihuni oleh seorang penyulut lentera. Planetnya
begitu kecil. Dia begitu sibuk mematikan dan menghidupkan lentera hingga merasa
lelah. Pangeran Cilik memberitahu solusi agar penyulut lentera yang disukainya
itu tidak begitu kelelahan dengan aktivitasnya menyulut lentera, namun ide itu
ditolak. Contoh lainnya, planet keenam yang dikunjungi Pangeran berukuran cukup
luas dan dihuni oleh seorang ahli ilmu bumi. Dia memiliki ilmu yang luas meski
hanya mencatat dari pengalaman penjelajah lain yang mampir ke planetnya. Dia
mencatat tanpa pernah melakukan penjelajahan sendiri.
Setelah menikmati kisah di buku ini, pembaca
lalu disuguhkan dengan biografi singkat penulisnya yaitu Antoine De
Saint-Exupery. Dari biografi tersebut, aku otomatis berpikir jika si penerbang
di buku ini adalah representasi dari sang penulis. Hal ini karena penulis
tersebut juga aktif melakukan penerbangan semasa hidupnya. jadi kusimpulkan
bahwa buku ini hasil imajinasinya saat terbang melintasi gurun, dsb.
Lalu beberapa waktu lalu, saat main ke
aggregator BBI, aku membaca review tentang buku yang berjudul The Tale of the Rose di blog Bacaan B.Zee. Jreng…jreng…ada satu hal
menarik terkuak. Ternyata si penulis itu merepresentasikan dirinya bukan dalam
wujud si Penerbang melainkan si Pangeran Cilik tersebut. Lalu setangkai bunga
yang hidup dan dijaganya di planet asalnya itu adalah representasi seseorang
yang spesial. Sudah terbayang, sih, jika bunga adalah gambaran seorang wanita sewaktu
aku membaca buku ini. Lalu wanita yang mana, ya? Yuk, ah, ikutan mampir
langsung ke review yang kubilang itu, deh. Klik link di atas, fellas. :D
Dari situ satu analisis baru muncul lagi
di kepalaku #hehe. Bisa jadi dua karakter di dalam buku ini merupakan
representative dari sang penulis dimana satu versi anak-anaknya dan satu versi
dewasanya. Pergulatan itu ditampilkan dengan menarik dan penuh bumbu soal
kehidupan. Namun terlepas dari itu semua memang sulit untuk tidak merasa kagum
dengan Le Petit Prince.
Sungguh buku ini sangat memukau.
Sebenarnya sulit untuk menuliskan review-nya karena perasaan kagum tersebut. Buku
ini benar-benar layak untuk dibaca. Tidak salah jika Le Petit Prince banyak
diterjemahkan di dunia dan bahkan telah disadur dalam 230 bahasa asing. Ada
banyak hal tentang kehidupan yang disentuh oleh buku ini dan bisa menjadi bahan
perenungan. Ada banyak pula quotes manis yang kutemukan bahkan hampir di setiap
halamannya. Aku pun memutuskan untuk tidak membuat daftar quotes seperti
biasa karena terlalu banyak. Silakan nikmati langsung. Ini buku pertama
di 2017 yang kuberi rating 5 bintang. Syukurlah keisenganku memasukkan
buku ini ke dalam wishlist berbuah manis. Bravo,
Le Petit Prince!
Rating:
(5/5) it was amazing
Submitted
to:
Keren sekali reviewnya kak....IGnya apa kak??
ReplyDeleteHai, Soe. Terimakasih.
DeleteIG: @kikioread. Follow ya :D
Keren sekali reviewnya kak....IGnya apa kak??
ReplyDelete