Quotes from "N or M" by Agatha Christie

Dua hari yang lalu, aku selesai membaca sebuah novel karangan Agatha Christie. Novel ini berjudul N atau M. Awalnya aku mengira jika ini adalah buku lainnya dari seri Hercule Poirot. Namun setelah membaca dan menyelidik ke sudut kanan bawah cover bukunya, ini seri Tommy and Tuppence.

Aku belum pernah mendengar tentang mereka sebelumnya. Namun kisah mereka menarik. Mereka bersama-sama mengungkap agan Hitler yang menyusup ke Inggris di tengah ketegangan awal Perang Dunia II. Tak pelak aku menamatkannya dalam waktu sehari saja, haha.

gambar diambil dari sini

Seperti yang diharapkan, buku ini memiliki beberapa quote yang menarik. Itulah serunya buku klasik atau semi-klasik (?) seperti ini. Namun aku hanya berhasil mengambil 10 quotes karena aku sepertinya begitu tenggelam dalam mengikuti kisah mereka. Baiklah berikut quotes yang kumaksud. :)

Tommy berkata sedih, “Perang memang neraka.” (hal. 7)

“Perang memang tidak enak,” kata Tuppence. “Tapi lebih tidak enak lagi kalau kita tidak dibolehkan berbuat apa-apa.” (hal. 7)

“Kalau saja kita bisa mendapat pekerjaan seperti itu. Kesal rasanya kalau punya terlalu banyak waktu untuk berpikir.” (hal. 9)

“Hidup ini aneh. Kita menghormati lawan kita dan mereka menghormati kita. Biasanya kita menyukai lawan kita --- walaupun dalam keadaan kita tidak sedang menekannya.” (hal. 56)

“Tapi ada juga yang sama sekali tidak bisa kita hormati ataupun sukai --- dan mereka adalah pengkhianat dari dalam --- orang-orang yang bersedia mengkhianati negaranya dan menerima promosi dari pihak asing yang telah mengalahkan negaranya.” (hal. 57)

“Patriotisme saja tidak cukup… aku tak boleh menyimpan rasa benci dalam hatiku.” (hal. 71)

“Wanita memang lucu,” gumam Tommy. “ Dia bisa menjadi wanita yang bisa menembak sepasukan prajurit tanpa gentar untuk menyelamatkan anaknya. Dan setelah berhasil menembak si penculik, dia berubah histeris.” (hal. 160)

“Kalau aku jadi kau, aku tak akan mengatakan apa-apa padanya. Ada orang bilang memberi penjelasan itu keliru. Dan aku sependapat.” (hal. 240)

“… Tapi orang-orang tua harus dilindungi. Itu pikiran yang salah, karena sebenarnya lebih baik yang tualah yang menghadapi resiko karena mereka telah cukup lama menikmati hidup.” (hal. 240)

“Sudahlah, tak perlu memuji,” kata Tuppence. “Aku sendiripun mengagumi diriku. ….” (hal. 241)

Comments

Popular posts from this blog

7 Alasan Memilih dan Membeli Buku Bacaan

[Review] The Silmarillion by J.R.R Tolkien – Sebuah riwayat yang panjang

[Review] Cewek Paling Badung di Sekolah by Enid Blyton – Asal mula Elizabeth dikirim ke Whyteleafe